Teknik Switching
Nama : Muhammad Fauzi Safutra
NPM : 57414248
Kelas : 1IA17
MatKul : Algoritma Pemrograman A
Dosen : Kunto Bayu ST
Teknik
switching merupakan cara memperpendek jalur proses. Teknik ini memakai suatu
indikator untuk mengantisipasi proses yang akan dilakukan selanjutnya.
Indikator ini dapat dimisalkan seperti Switch pada tombol lampu, dimana tombol
ini dapat mengatur dua kondisi yaitu nyala atau padam. Namun dalam Flowchart
switch tersebut berupa variabel yang diisi dengan dua kondisi yaitu 0 dan 1.
Melalui isi variabel tersebut dapat diketahui kondisi proses yang telah
dilakukan. Sehingga dapat dilakukan pengalihan proses tanpa melalui proses sebelumnya, sehingga dapat
mempersingkat alur proses
·
Analisa
Persoalan
Sebuah perusahaan
ingin mengkomputerisasikan perhitungan pemakaian listrik. Dimana pelanggannya
mencakup seluruh wilayah di Jakarta .
Spesifikasi
prosesnya adalah :
·
Input
diperoleh melalui entry data oleh operator yang terdiri dari :
- wilayah : 1 numerik
- nomor langganan : 2 alphanumerik
- nama langganan : 20 alphanumerik
- jumlah pemakaian : 4 numerik
·
Data
habis jika operator mengentry nomor langganan = 0
·
Data
sudah urut per kode wilayah yang terdiri dari : Jakarta Barat, Jakarta Pusat,
Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur.
·
Jika
wilayah berubah, maka cetak total biaya per wilayah dan ganti halaman baru.
·
Pada
akhir laporan cetak total seluruh biaya yaitu jumlah total pemakaian listrik di
semua wilayah.
·
Layout
laporan yang diinginkan adalah :
Pemakaian Listrik
Wilayah : Jakarta ………..
No. Langganan Nama Jum Pemakaian
xxx xxxxxxxxxxxxxxx xxxx
….. …………… …..
Total Pemakaian : xxxx
Pemakaian Listrik
Wilayah : Jakarta ………..
xxx xxxxxxxxxxxxxxx xxxx
….. …………… …..
Total Pemakaian : xxxx
Total Seluruh Pemakaian : xxxx
Berdasarkan contoh diatas,
dibuat analisa sehingga diketahui persiapan yang harus dilakukan.
Persiapan tersebut adalah :
1. Dalam spesifikasi proses
dijelaskan bahwa data sudah urut per kode wilayah. Jadi proses pembacaan data
akan dilakukan terhadap sekelompok data dengan kode wilayah yang sama. Setelah
data wilayah tersebut habis, maka proses pembacaan dilanjutkan dengan wilayah
berikutnya. Bagaimanakah caranya agar diketahui perbedaan data yang baru dibaca
dengan data sebelumnya?
2. Bagaimanakah halnya jika data
yang akan dibandingkan merupakan data awal proses ? karena hal ini tidak
memungkinkan untuk membandingkan data tersebut dengan data sebelumnya. Dimana
variabel penyimpanan masih dalam kondisi kosong atau belum diisi oleh data
wilayah sebelumnya. Untuk itu perlu dipersiapkan satu variabel yang berfungsi
sebagai variabel switch. Variabel ini pada awal proses diberi nol.
Sehingga sebelum
dilakukan proses pembandingan, lakukan terlebih dahulu pemeriksaan isi variabel
ini. Jika isinya masih tetap nol berarti pembacaan data merupakan data awal.
Untuk itu tidak perlu dilakukan pembandingan terhadap kode wilayah. Yang perlu
dilakukan adalah menyimpan kode wilayah tersebut ke dalam variabel sementara,
agar pada proses pembacaan data berikutnya dapat dilakukan pembandingan
terhadap data ini.
·
Implementasi
ke dalam Flowchart
* Penelusuran Flowchart
- Siapkan
variabel-variabel yang diperlukan selama proses berlangsung.
Variabel-variabel tersebut
adalah :
SW
|
:
|
Variabel Swicth
|
WS
|
:
|
Untuk mempertahankan kode wilayah yang pertama
kali dibaca
|
TotWil
|
:
|
Untuk menghitung total pemakaian
per wilayah
|
TotSel
|
:
|
Untuk menghitung total pemakaian
seluruh wilayah
|
2.
Input data dan disimpan didalam variabel :
NO : Data Nomor Langganan
KW : Data Kode Wilayah
NM : Data Nama Pelanggan
JP : Data Jumlah pemakaian listrik tiap
pelanggan
3.
Periksa isi variabel NO, bila NO=0,lakukan :
·
Cetak Total Pemakaian Per Wilayah yang
tersimpan didalam variabel TotWil
·
Cetak nilai Total pemakaian seluruh wilayah yang
tersimpan didalam variabel TotSel
·
Proses selesai / berakhir
·
Jika isi variabel No ternayat tidak sama dengan
0 berarti proses belum berakhir, lanjutkan ke langkah 4
4.
Periksa isi variabel SW. Langkah ini dilakukan
untuk mengetahui apakah proses yang dilakukan merupakan proses awal. Jika SW =
0, berarti proses merupakan pembacaan data awal, maka lakukan :
Isi
Variabel SW dengan nilali = 1
Karena
proses pembacaan merupakan data awal, maka isi KW harus dipertahankan untuk
perbandingan pada data berikutnya. Oleh karena itu lanjutkan ke langkah 9 untuk
mengisi ke variabel penampungan yaitu WS.
Jika SW
tidak sama dengan o, berarti data yang dibaca bukan merupakan data pertama.
Berarti variabel WS telah diisi dengan kode wilayah sebelumnya. Untuk itu dapat
dilakukan pembandingan isi antara variabel Ws dengan KW
5.
Bandingkan isi variabel KW dengan WS
Jika isi
kedua variabel tersebut sama, berarti data yang dibaca merupakan data wilayah
yang sama dengan data sebelumnya. Oleh karena itu lanjutkan proses ke langkah
11. Namun jika isi KW tidak sama dengan WS berarti data tersebut merupakan data
pemakaian listrik untuk wilayah lainnya. Oleh karena itu harus harus dilakukan
proses pencetakan total pemakaian wilayah sebelumnya dan proses pencetakan
judul. Judul tersebut digunakan untuk wilayah baru sesuai dengan data wilayah
yang dibaca. Lanjutkan ke langkah 6.
6.
Tambahkan nilai total pemakaian per wilayah ke
nilai total seluruh wilayah dengan menggunakan rumus :
TotSel =
TotSel + TotWil
7.
Cetak nilali total per wilayah
8.
Kosongkan variabel TotWil. Karena variabel ini
akan digunakan untuk perhitungan nilai total pemakaian wilayah berikutnya.
Karena data yang dibaca merupakan wilayah baru maka isi variabel Ws juga harus
diganti / diperbaharui.
9.
Variabel WS diisi sesuai dengan isi KW yang
dibaca dengan menggunakan rumus berikut : WS = KW
10. Cetak
judul untuk setiap wilayah
11. Tambahkan
jumlah pemakaian tiap pelanggan ke dalam variabel total pemakaian per wilayah.
Rumus yang dipakai adalah : TotWil = TotWil + JP
12. Cetak
data-data tiap pelanggan
13. Kembali
ke langkah-langkah untuk membaca data berikutnya
Komentar
Posting Komentar