INDIVIDU, KELUARGA & MASYARAKAT
Individu adalah seorang manusia
yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya,melainkan
juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat
tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik
jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi
kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.
Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama
menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk
terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64).
Pengaruh lingkungan masyarakat
terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah
besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi
masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya
dengan manusia.
2. Keluarga
· Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul
dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998).
· Kumpulan beberapa orang yang karena
terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu
gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh
gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. (Ki Hajar Dewantara)
· Keluarga adalah dua atau lebih dari
dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu
sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara Celis).
Dari pengertian di atas dapat
diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :
· Unit terkecil dari masyarakat
· Terdiri atas 2 orang atau lebih
· Adanya ikatan perkawinan atau
pertalian darah
· Hidup dalam satu rumah tangga
· Di bawah asuhan seseorang
kepala rumah tangga
· Berinteraksi diantara sesama
anggota keluarga
· Setiap anggota keluarga
mempunyai peran masing-masing
· Diciptakan, mempertahankan
suatu kebudayaan
Berbagai peranan yang terdapat di
dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari
istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan
pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu
dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai
pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok
dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya.
3. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan
peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental,
sosial, dan spiritual.
Tugas-tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada
delapan tugas pokok sebagai berikut :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para
anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang
ada dalam keluarga.
3. Pembagian tugas masing-masing
anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota
keluarga.
7. Penempatan anggota-anggota keluarga
dalam masyarakat yang lebih luas.
8. Membangkitkan dorongan dan semangat
para anggotanya.
Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat
dijalankan keluarga, sebagai berikut :
· Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas
keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan
dan masa depan anak bila kelak dewasa.
· Fungsi Sosialisasi anak. Tugas
keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan
anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
· Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga
dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik
sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
· Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam
hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan
anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota
keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan
keharmonisan dalam keluarga.
· Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam
fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang
lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan
keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada
kehidupan lain setelah di dunia ini.
· Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga
dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi
fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari
penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi
rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
· Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam
fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang
penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga
dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang
pengalaman masing-masing, dsb.
· Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang
utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
· Memberikan kasih sayang,perhatian,dan
rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota
keluarga.
3. Masyarakat
Berikut dibawah ini adalah
beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
· menurut Munandar Soelaeman masyarakat
merupakan kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat.
Kesatuan sosial mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat,
kehendak rakyat, kesadaran masyarakat, dsb.
· menurut Karl Marx masyarakat adalah
suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan
akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
· Menurut Emile Durkheim masyarakat
merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
· Menurut Paul B. Horton & C. Hunt
masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama
dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan
sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan
manusia tersebut.
Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan masyarakat adalah :
· Kumpulan sekian banyak individu yang
terikat oleh satuan adat, hukum dan kehidupan bersama
· Kesatuan sosial yang mempunyai
hubungan erat
· Kumpulan individu-individu yang
mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu yang cukup lama.
B. Hak Dan Kewajiban Individu
dalam Masyarakat
Hak ialah suatu yang
merupakan milik atau dapat dimiliki oleh seseorang sebagai manusia. Hak ini
dapat dipenuhi dengan memenuhinya atau dapat juga hilang seandainya pihak yang
berhak merasa rela apabila haknya tidak dipenuhi.
Kewajiban ialah hal-hal yang
wajib dilakukan atau diadakan oleh seorang dari luar dirinya untuk memenuhi hak
dari pihak yang lain.Yang dapat menentukan individu memiliki hak dan
kewajiban adalah norma yang dianut, adat istiadat yang mentradisi dan agama
yang diyakini.
Ada dua bentuk hak yang sangat
mendasar, yang dapat dimiliki oleh individu :
1. Hak asasi yang bersifat natural,
seperti hak untuk hidup, hak untuk merdeka, hak untuk mendapatkan kehormatan.
Hak-hak tersebut yang menyebabkan manusia memperoleh kebebasan pada kurun waktu
yang panjang
2. Hak asasi yang bersifat umum, yaitu
hak persamaan. Diperlukan seorang individu dalam kedudukannya sebagai individu
dalm suatu masyarakat. Dalam hak persamaan tidak terdapat sifat diskriminasi
golongan, jenis, bahasa, agama, pandangan politik, asal negara, tingkat sosial,
kelahiran.
Adapun kewajiban individu didalam
masyarakat adalah melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya dengan cara
menghormati hak-hak masyarakat. Jika seseorang memiliki hak untuk dihargai,
dirinya juga harus menghargai orang lain. Jika seseorang memiliki hak untuk
hidup tenang, dirinya juga harus menjaga ketenangan, demikian seterusnya.
C. Hubungan Individu, Keluarga
dan Masyarakat
1. Hubungan individu dengan
keluarga
Individu memiliki hubungan yang
erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak,
dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang
melekat pada keluarga yang bersangkutan.
Dengan adanya hubungan keluarga
ini, individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada
dirinya dalam keluarga.
2. Hubungan individu dengan
masyarakat
Hubungan individu dengan
masyarakat terletak dalam sikap saling menjungjung hak dan kewajiban manusia
sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yang menjadi hak
individu dan hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak
masyarakat daripada hak individu. Gotong royong adalah hak masyarakat,
sedangkan rekreasi dengan keluarga, hiburan, shopping adalah hak individu yang
semestinya lebih mengutamakan hak masyarakat.
D. Urbanisasi
Urbanisasi adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi
adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang
tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan
kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang
signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan,
fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain
sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan
keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
1. Kehidupan kota yang lebih modern
2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
4. Pendidikan sekolah dan perguruan
tinggi lebih baik dan berkualitas
B. Faktor Pendorong Terjadinya
Urbanisasi
1. Lahan pertanian semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya
tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak
lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di
desa
5. Diusir dari desa asal
6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
C. Keuntungan Urbanisasi
1. Memoderenisasikan warga desa
2. Menambah pengetahuan warga desa
3. Menjalin kerja sama yang baik antarwarga
suatu daerah
4. Mengimbangi masyarakat kota dengan
masyarakat desa
D. Akibat urbanisasi
1. Terbentuknya suburb tempat-tempat
pemukiman baru dipinggiran kota
2. Makin meningkatnya tuna karya
(orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
3. Masalah perumahan yg sempit dan tidak
memenuhi persyaratan kesehatan
4. Lingkungan hidup tidak sehat,
timbulkan kerawanan sosial dan kriminal
DAFTAR PUSTAKA
· Soelaeman, M. Munandar. Ilmu Sosial
Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial. Refika Aditama. Bandung : 2004
· www.google.com. Pengertian masyarakat.
Website: Universitas Guna Darma
Komentar
Posting Komentar